MUSA IV 2025 : Panggung Generasi Qur'ani Penuh Prestasi Menuju Universitas Hasyim Muzadi



Foto Penyelenggaraan Musabaqoh STAIMA Al-Hikam IV 2025

Suasana Penuh Semangat di STAIMA Al-Hikam Malang

Suasana penuh semangat dan kebersamaan menyelimuti Kampus STAIMA Al-Hikam Malang saat ratusan peserta dari berbagai SMA, MA, dan pesantren se-Jawa Bali berkumpul untuk mengikuti Musabaqoh STAIMA (MUSA) IV 2025 pada Sabtu, 15 Februari 2025. Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMPS PAI) ini menjadi momentum istimewa dalam membangun generasi Qur’ani yang siap berprestasi di era futuristik menuju Universitas Hasyim Muzadi. Dengan mengusung tema “Optimalisasi Generasi Qur’ani dalam Menggapai Prestasi Era Futuristik Menuju Universitas Hasyim Muzadi”, MUSA IV menghadirkan berbagai kompetisi islami bergengsi, seperti MSQ (Musabaqoh Syarhil Qur’an), MHQ (Musabaqoh Hifdzil Qur’an), MTQ (Musabaqoh Tilawatil Qur’an), MQK (Musabaqoh Qiroatil Kutub), dan MKQ (Musabaqoh Khattil Qur’an).

Pembukaan Khidmat dan Meriah

Acara dimulai dengan registrasi peserta dan penampilan mahasiswa STAIMA yang semakin menyemarakkan suasana. Suara merdu Amanda yang melantunkan ayat suci Al-Qur’an menjadi pembuka yang penuh khidmat, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya  serta Hymne dan Mars STAIMA. Listya Dinar Umiarti, Ketua Pelaksana MUSA IV, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh peserta yang telah berpartisipasi dalam ajang bergengsi ini. “MUSA IV bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ajang berbagi ilmu dan mempererat tali persaudaraan dalam semangat keislaman dan kebangsaan,” ujarnya.

Wadah Generasi Qur’ani Berprestasi

Imam Athoir Rokhman, M.Pd., Ketua Program Studi PAI STAIMA, menekankan bahwa kompetisi ini merupakan wadah bagi generasi Qur’ani untuk menunjukkan bakat terbaik mereka. “Melalui MUSA IV, kami berharap para peserta tidak hanya berlomba dalam keterampilan membaca dan memahami Al-Qur’an, tetapi juga memiliki semangat untuk terus menuntut ilmu demi kemajuan bangsa dan agama,” katanya. Sementara itu, Dr. Mochamad Nurcholiq, M.Pd., Ketua STAIMA Al-Hikam Malang, memberikan motivasi kepada para peserta dengan pesan inspiratif: “Kalau jago kandang itu sudah biasa, tetapi jika kalian bisa unggul di luar lingkungan kalian, itulah pemenang sejati.”

Acara Berlangsung Hingga Menjelang Malam

Kegiatan MUSA IV berlangsung hingga menjelang malam, diisi dengan berbagai kompetisi yang seru dan menegangkan. Para peserta menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam setiap kategori lomba, menciptakan atmosfer persaingan yang sehat dan penuh semangat. Puncak acara ditutup dengan pengumuman juara pada pukul 19.00 WIB, yang disambut dengan sorak-sorai dan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta dan tamu undangan.

Komentar Positif dari Peserta MUSA IV

Para peserta MUSA IV memberikan tanggapan yang sangat positif terhadap acara ini. Salah satu peserta dari PP An-Nur Almurtadlo  Malang, mengungkapkan, “MUSA IV sangat inspiratif dan memotivasi saya untuk terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan. Selain itu, saya juga bisa bertemu dengan teman-teman baru dari berbagai daerah dengan acara yang berjalan dengan meriah” Dan banyak lagi komentra positif dari peserta MUSA IV hari itu.

Simbolisasi Pembukaan dan Doa Bersama

Sebagai simbol resmi dibukanya MUSA IV, pemukulan gong dilakukan, disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta dan tamu undangan. Acara kemudian diakhiri dengan doa bersama, memohon kelancaran dan kesuksesan MUSA IV dalam melahirkan generasi Qur’ani yang unggul. MUSA IV bukan sekadar lomba, tetapi juga menjadi ruang bagi para peserta untuk menggali potensi diri, mempererat ukhuwah Islamiyah, serta menanamkan nilai-nilai Qur’ani dalam kehidupan.

Komitmen Menuju Universitas Hasyim Muzadi

Dengan harapan besar menuju Universitas Hasyim Muzadi, STAIMA Al-Hikam Malang terus berkomitmen untuk mencetak generasi Qur’ani yang berprestasi dan siap menghadapi tantangan masa depan. Melalui ajang seperti MUSA IV, STAIMA tidak hanya membangun kompetensi akademis, tetapi juga membentuk karakter islami yang kuat dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan agama.